Sekitar 200 ulama dari berbagai daerah berkumpul di masjid Al Fajr-Kota Bandung,Ahad (22/4), menghadiri undangan Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) dalam acara Musyawarah ‘Ulama dan Ummat Islam Indonesia ke-2 dengan agenda “Merumuskan Langkah Strategis Untuk Menyikapi Penyesatan dan Penghinaan Para Penganut Syi’ah”. Ulama-ulama tersebut dari berbagai pesantren dan ormas Islam seperti Persis, Muhamadiyah, NU, Hidayatullah, Al Irsyad, DDII, PUI, termasuk MUI Pusat.
Musyawarah ini juga dihadiri Wali Kota Bandung, Dada Rosada dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawawan Lc.
“Fatwa ulama sudah jelas tentang posisi Syi’ah ini dalam keyakinan Ahlu Sunnah wal Jamaah,maka sikap kita juga harus jelas juga,” tutur Heryawan dalam sambutannya. Beliau menegaskan bahwa salah satu tugas ulama adalah menjaga aqidah umat.
“Fatwa ulama sudah jelas tentang posisi Syi’ah ini dalam keyakinan Ahlu Sunnah wal Jamaah,maka sikap kita juga harus jelas juga,” tutur Heryawan dalam sambutannya. Beliau menegaskan bahwa salah satu tugas ulama adalah menjaga aqidah umat.
Selain itu, Ia berharap rekomendasi dari ulama diharapkan menghasilkan hal yang mampu menyelesaikan masalah umat, sehingga bisa direkomendasikan kepada pemerintah Kota Bandung maupun langsung kepada Pemerintah Jawa Barat. Menurutnya, rekomendasi tersebut bisa menjadi acuan gubernur dalam mengeluarkan peraturan jika dianggap perlu.
Kegiatan musyawarah diawali dengan pemaparan pandangan umum dari
elemen ormas Islam yang hadir tentang posisi Syi’ah dalam pandangan
Sunni. Semua ormas Islam memberi pandangan yang sama bahwa Syi’ah sesat
dan menyesatkan.
Selepas Dzuhur, peserta dibagi menjadi 3 komisi yakni taktis,
strategis dan sosialisasi. Masing-masing komisi akan mempresentasi hasil
dari musyawarahnya tentang rekomendasi penanganan Syi’ah di indonesia.
(hafshah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar