Benarkah Quraish Shihab penganut faham Syi’ah?
LPPI
(Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam) di Jakarta pernah
mendapatkan surat pernyataan dari Osman Ali Babseil (PO Box
3458 Jedah, Saudi Arabia, dengan nomor telepon 00966-2-651 7456).
Usianya kini (tahun 2008) sekitar 74 tahun,
lulusan Cairo University tahun 1963.
Dengan sungguh-sungguh seraya berlepas diri dari segala dendam, iri hati, ia menyatakan:
- Sebagai teman dekat sewaktu mahasiswa di Mesir pada tahun 1958-1963, saya mengenal benar siapa saudara Dr. Quraish Shihab itu dan bagaimana perilakunya dalam membela aqidah Syi’ah.
- Dalam beberapa kali dialog dengan jelas dia menunjukkan sikap dan ucapan yang sangat membela Syi’ah dan merupakan prinsip baginya.
- Dilihat dari dimensi waktu memang sudah cukup lama, namun prinsip aqidah terutama bagi seorang intelektual, tidak akan mudah hilang/dihilangkan atau berubah, terutama karena keyakinannya diperoleh berdasarkan ilmu dan pengetahuan, bukan ikut-ikutan.
- Saya bersedia mengangkat sumpah dalam kaitan ini dan pernyataan ini saya buat secara sadar bebas dari tekanan oleh siapapun.
Pernyataan
itu dibuat Osman Ali Babseil pada bulan Maret 1998, menjelang Quraish
Shihab akan diangkat jadi menteri agama oleh Presiden Soeharto, dan
banyak dari kalangan ummat Islam sudah mengkhawatirkannya, karena
masalah syiah itu. Kemudian Quraish Shihab ternyata benar-benar
diangkat jadi menteri agama republic Indonesia, namun dia hanya sempat
jadi menteri agama selama 70 hari, karena Presiden Suharto lengser dari
kursi kepresidenan pada tanggal 21 Mei 1998.
Ilustrasi: satuislam.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar